Alasan Kenapa Tidak Membeli Pulsar 200 NS

Inilah alasan-alasan menurut saya mengapa seseorang menjadi tidak berkeinginan membeli pulsar 200NS :

1. Ground Clearance yang terlalu tinggi mencapai 167 mm, padahal tidak semua orang (khususnya orang di asia) berbadan tinggi.

2. Kerb Weight atau berat bersih motor yang mencapai 145 Kg, belum lagi apabila di isi dengan bensin 12 liter full tank.

3. Kurang yakin dengan layanan 3s nya.

4. Melihat kemungkinan ada varian lain dengan desain bahkan teknologi dan fitur yang lebih baik dengan harga tidak berbeda jauh.

5. Terkadang produk keluaran pertama  masih memiliki kelemahan atau kekurangan, mungkin saja menjadi salah satu pertimbangan bagi konsumen.

6. Menunggu versi baru dengan Fairing dari new pulsar 200 (Pulsar 200 FS / fairing series).

7. Bentuk knalpot kolongnya konon rawan kemasukan air apabila kena banjir bahkan hujan deras.

8. Pulsar 200NS tidak di lengkapi kick starter atau engkol.

9. Efisiensi dan fungsionalitas. Karena sudah terlanjur membeli motorsport varian lain atau pabrikan lain merupakan suatu pemborosan apabila membeli motor yang baru, untuk digunakan sehari-hari konsumen bahkan mungkin akan lebih nyaman membeli motor bebek atau matik.

10. Saya pikirkan dulu sambil liat referensi dari dunia maya…….silahkan tambahkan sendiri……

KTM Duke 200 “Mahal” Masalah Psikologis ???

Ke samping

Image

KTM Duke 200 merupakan superbike ber-cc “kecil” pengembangan dari KTM 125, hasil racikan insinyur KTM Eropa bersama-sama insinyur Bajaj India. Lho mengapa bersama bajaj….bagi yang belum tahu sebenarnya wajarlah bajaj telah menguasai lebih 40% saham dari pabrikan KTM, jadi wajarlah keduanya bekerja sama dalam pengembangan motor ini (termasuk adaptasi mesin KTM yang di gunakan Untuk Bajaj Pulsar 200NS).

Di India sendiri KTM Duke 200 (menurut blog2 dan media online yang saya baca) pertama kali di launching di jual di kisaran harga 21-22 Jutaan. Siapa yang tidak tergoda pada motor ini dengan power 25hp/10000rpm, shock upside down dan berat hanya 136kg. Rencana juga KTM juga akan segera memasarkan KTM Duke 200 ini di Indonesia, bahkan baru-baru ini terlihat mobil berlogo KTM mengakut 1 unit KTM Duke 200 ini.

Sayangkan KTM sendiri berkeinginan memasukan Duke 200 ke dalam segmen motor premium (mewah dan mahal dong) dan akan membangun jaringan dealernya sendiri, berbeda dengan “saudara jauhnya” yang menganut value for money.

Melihat harga KTM Duke di India yang di jual sebelas duabelas dengan CBR 150 yaitu di kisaran 21-22 jutaan, dan CBR 150 di sini sebagai motor premium di jual seharga 33-34 jutaan tentunya konsumen mengira-ngira bahkan berharap bahwa KTM Duke 200 akan di jual kurang dari 35 jutaan rupiah.

Cukup mengejutkan atas pengakuan prinsipal KTM yang kabarnya akan menjual Duke 200 di atas 40 juta bahkan mendekati/lebih  dari harga kawasaki ninja 250. Mungkin bagi kalangan atas harga segitu tidaklah seberapa di bandingkan desain dan fitur yang akan didapat, tetapi bagi kalangan menengah yang mungkin untuk membeli motor yang agak sedikit kelas premium perlu menabung atau perlu mengumpulkan banyak uang dengan waktu yang agak lama harga tersebut sudah pasti di bilang mahal.

Mahal ??? Tergantung….mungkin lain ceritanya apabila konsumen tidak mengetahui bahwa di India Duke di hargai 21-22 jutaan :mrgreen:

Jumlah Penjualan Tidak Selamanya Berbanding Lurus Dengan Margin Atau Keuntungan

Ibarat menangkap satu ekor tuna lebih baik daripada menangkap seratus ekor teri. Sekedar mengutif dari artikel otomotifnet.com yang sangat menarik mengenai  penjualan motor yang saya pikir memang ada benarnya dan memang perlu untuk dipelajari oleh APM lainnya yang terlalu picik, terutama yang mengemukakan bahwa motor dengan cc besar tidak cocok untuk jalan di Indonesia.

Ada satu hal yang menarik. Jumlah angka penjualan, tidak selamanya berbanding lurus dengan margin dan keuntungan. Artinya, meskipun dari penjualan terlihat sedikit, belum tentu nilai labanya kalah dibanding pabrikan motor yang menjual banyak motor.

Contohnya antara Kawasaki dan Suzuki. Sampai dengan bulan Juli, Kawasaki menjual total 59.518 motor. Sedangkan Suzuki 306.453. Dari anagka penjualan, Kawasaki memang kalah telak. Tapi, dari laba dan keuntungan, bisa jadi beda tipis.

Kenapa? Dari total penjulan motor, Kawasaki sangat kuat di kelas premium. Terutama Ninja series. Kawasaki Ninja 250 cc saja tercata terjual 8.256. Nah, marjin keuntungan motor premium ini, bisa 4 bahkan lima kali lipat keuntungan jual motor bebek. Artinya, keuntungannya setara menjual 41.280 motor bebek. Belum seri KLX maupun Ninja yang lainnya.

Di sinilah kecerdikan Kawasaki mengisi celah kosong. Langkah ini pun kembali ditempuh dengan mengeluarkan Kawasaki Ninja ZX-6R. Sebulan setelah launching, motor yang dibanderol Rp 211 juta sudah inden sebanyak 100 unit. Dan mau tahu berapa keuntungan 1 unit motor ini dibanding jual motor bebek? Coba saja tebak.